Selasa, 08 November 2011

HARAMNYA MOLOCCO B12

Share dari ummiummi.com
obat ini familiar untuk para ibu yang menyusui. Mengingat menyusui adalah hal yang penting, pasti semua ibu akan sangat mengupayakan untuk bisa menyusui. Ditengah gempuran berbagai iklan susu formula, ternyata masih saja ada yang mengambil kesempatan mengotori niat suci para ibu dengan cara yang bathil. 
Ya Allah, ampuni kesalahan akibat ketidaktahuan hamba Mu .....
Saya mengingatkan terutamanya untuk kaum muslimin, ternyata.......


Yah..namanya juga aneh ditelinga. Obat ini didapatkan suami saya dari rekomendasi tukang penjaga apotek (bukan apoteker) setelah Asifit yg biasa saya minum terjual habis. Nah…dibungkusnya pun tertulis beberapa komposisi diantarnya Extr.Placentae, Vit. B dsb. Yang membuat saya tercengang dan terheran-heran, obat ini kata si penjaga apotek berfungsi sama dengan Asifit yaitu memperlancar produksi ASI. Tapi kenapa komposisi obatnya begitu aneh? Klo Asifit jelas lah ya ada extr.daun katuk, vit.B dll.
Setelah saya search ternyata memang benar.
Moloco B12 adalah salah satu obat  yang direkomendasikan (bahkan oleh dokter?!) untuk memperlancar produksi ASI yang mengandung plasenta manusia. Ohhh tidakkk!
Setelah saya baca keterangan tersebut saya putuskan menyampahkan si moloco saja, hehe. Ternyata MUI pun telah mengeluarkan fatwa haram terhadap obat tersebut (lha tapi kok masih bergentayangan bahkan terus diproduksi??!). Lalu kira-kira plasenta manusia mana saja yang diambil perusahaan tersebut yaaa? Hiii..ngeri deh. Langsung aja yuk kita baca fatwa MUI itu…nih dia…sumber milis Nakita

MOLOCO-B12 & LAKTAFIT
OBAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI AIR SUSU IBU YANG HARAM BAGI UMMAT ISLAM

Kepada: Yth. Ummat Islam di mana saja berada.
Assalamu’alailkum Wr. Wb.
Diberitahukan bahwa saat ini telah beredar 2 buah obat resep dokter yang berfungsi untuk memperbanyak air susu ibu dengan merek dagang MOLOCO-B12 dan LAKTAFIT, berbentuk kapsul yang komposisinya terdiri dari: Ekstrak Plasenta manusia & vitamin (sumber: buku Index Spesialitet Obat/ ISO).
Plasenta (ari-ari/bayi) ini dipercaya berkhasiat bisa meningkatkan produksi air susu ibu. Tetapi bagi ummat Islam, plasenta ini haram untuk dikonsumsi, karena plasenta merupakan bagian dari jaringan tubuh manusia.
Pada tahun 2000, Komisi Fatwa MUI telah mengeluarkan Fatwa nomor: 2/ Munas /VI/ MUI/ 2000 yang menyatakan bahwa produk pangan/ kosmetik yang mengandung plasenta manusia, hukumnya haram dikonsumsi oleh ummat Islam. Obat yang bernama MOLOCO-B12 ataupun LAKTAFIT ini, sering diresepkan oleh dokter spesialis kandungan  atau diberikan oleh bidan kepada ibu setelah  melahirkan. Oleh karena itu, kepada para Ibu yang baru saja melahirkan atau yang sedang menyusui:
  1. Bila mendapatkan resep obat dengan nama  MOLOCO-B12 ataupun LAKTAFIT, supaya minta kepada dokter/bidan yang memberikannya agar menggantinya dengan obat  perangsang susu ibu merek lain yang tidak mengandung plasenta.
  2. Daun katuk hingga saat ini diyakini berkhasiat  merangsang  produksi air susu ibu. Dengan mengkonsumsi daun  katuk setiap hari dalam bentuk sayur atau dicampur dengan makanan lainnya, bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan  produksi air susu ibu.
  3. Sekarang ini banyak produk susu bagi ibu hamil,misalnya yang bernama susu “Laktamil” atau lainnya, yang mengandung ekstrak daun katuk, sangat tepat  diberikan kepada ibu menyusui, yang produksi air susunya kurang.
  4. Hal yang terpenting bagi ibu menyusui, agar  produksi air susunya banyak adalah harus sering menyusukan kepada bayinya, minimal 8 kali sehari, misalnya  diulang  tiap 3 jam, pada payudara kiri dan kanan, masing-masing minimal selama 5 menit. Produksi air susu ibu akan meningkat bila puting susu ibu sering  mendapatkan  rangsangan dari mulut bayi. Makin sering ibu  menyusui,  maka akan semakin banyak produksi air susu ibu. Kemudian ibu harus makan dengan kandungan gizi yang  baik serta minum susu sapi yang cukup setiap  hari.
Rasulullah SAW bersabda:  “Setiap daging yang tumbuh dari makanan haram, maka api neraka lebih utama baginya”(HR Tirmidzi dari Ka’ab bin Ajazah r.a)
Mohon pesan ini disebarluaskan kepada kaum muslimin  & muslimah terutama yang sedang hamil/ menyusui  bayi.
Tembusan:
- Lembaga Pengawasan Obat & Makanan – MUI (LPPOM-MUI)
- Yayasan Lembaga Konsumen Muslim Indonesia
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
***
ASI adalah segalanya bagi buah hati…
ASI adalah yang terbaik untuk bayi.
Sebaik apapun dan sehebat apapun susu formula, ia bukan human grade (istilahku untuk bukan berasal dari manusia) 
Harus berupaya keras untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati
Selama 9 bulanan mengandung, bersusah payah membawanya all the time tanpa jeda
Apa yang dimakan ibu, dirasa ibu, dipikirkan ibu, connecting langsung dengan janin, 
Begitu lahir masa iya langsung diberikan kepada susu formula
Atau di campur, ASI dan sisa saat lainnya susu formula
Tidak, tidak, tidak....
Hal itu malah akan menimbulkan resiko terjadi peningkatan alergi pada bayi, baik pada saat ini atau ia bertumbuh dan berkembang selanjutnya 
No pain no gain.....
Meskipun diakui, iklan sufor (susu formula)  sangat heboooh, dukungan keluarga dan lingkungan sekitar kepada BuSui (ibu menyusui) dirasa sangat rendah terbukti bila ada keluhan bayi rewel maka akan ada judgement '' bayi nya masih laparr tuh, rewel, ASI nya kurang ya???'' 
Dan secara psikologis ibu akan merasa ohhh... ASI ku sedikit. 
Bukannya sama sama mencari cara atau mendukung berbagai upaya agar si ibu bisa lebih relaks , makan yang bergizi, istirahat cukup, dan ASI akan melimpah. 


Maka , ayo kita dukung ibu untuk menyusui eksklusif. 
Tapi dukunglah ia dengan jalan yang Allah ridhai…
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَ اشْكُرُوْا ِللهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ


“Wahai orang-orang yang ber iman! Makanlah daripada yang baik-baik apa yang telah Kami karuniakan  kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika lau memang hanya kepadaNya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172


***bukan sales laktamil hanya mendukung pemberian ASI, yang terbaik untuk generasi yang terbaik, dilakukan oleh keluarga keluarga terbaik, hanya berbuat yang terbaik