“Jangan bayangkan ikhlas itu mudah dan
ringan untuk dikerjakan. Ikhlas merupakan sesuatu yang sulit, namun
mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah. Seorang muslim harus
senantiasa bersungguh-sungguh dan berlatih keras untuk ikhlas hanya
kepada Allah Ta’ala.
“Manusia diuji dengan kebaikan,
sebagaimana ia diuji dengan keburukan. Maka jika engkau mendapat suatu
kebaikan, namun engkau lihat kebaikan itu justru menjauhkanmu dari
Rabb-mu, maka sungguh engkau tengah diuji, dan ketahuilah bahwa kebaikan
itu sejatinya ialah keburukan. “Dan Kami akan menguji kalian dengan
keburukan dan kebaikan sebagai fitnah (cobaan)” (QS. Al Anbiya’ : 35)
“Ujian merupakan sebuah momen untuk
mendalami makna: (1) tawakkal secara syar’i; (2) Al Luju’ (berlindung)
dan Al I’timad (bersandar) hanya kepada Allah; (3) tidak mengandalkan
daya upaya sendiri. Maka yakin kepada Allah, dapat menguatkan hati!
“Pertanyaan untuk mengoreksi diri:
“Berapa sering anda membuka Kitabullah ‘Azza wa Jalla jika dibandingkan
dengan seringnya anda membuka Facebook dan Twitter?
“Setiap kehidupan ada kualitasnya, dan
kualitasmu ditentukan oleh kualitas kesibukanmu. Maka sibukkanlah dirimu
untuk hal-hal yang berkualitas, niscaya engkau akan jadi orang yang
berkualitas.
“Berbakti untuk agama adalah kemuliaan, hanya dia yang mengenal Allah yang mau melakukannya.
─ @DrAbdullahsulmi Dr. Abdullah As Sulmi, pengajar
fiqh di Perguruan Tinggi Kehakiman, Riyadh, pakar dalam fiqh jual beli
kontemporer, salah seorang murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah (via twitulamahttp://beautiful-phrases.tumblr.com/